PT
GAJAH TUNGGAL tbk
Didirikan
pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban
sepeda. Sejak itu Perusahaan tumbuh menjadi produsen ban terpadu terbesar di
Asia Tenggara.
Perusahaan
memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda
motor tahun 1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan niaga di
tahun 1981. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk
mobil penumpang dan truk.
Pengembangan
operasional Gajah Tunggal selalu berpedoman pada visi dan misi yang membantu
Perusahaan tetap fokus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi ini membantu Gajah Tunggal
untuk selalu berupaya mencapai idealisme dengan mengingatkan manajemen serta
karyawan bahwa mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan
menjadi sumbangan dalam keberhasilan jangka panjang Perusahaan.
V
I S I
Menjadi
Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin pasar di Indonesia,
dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas dengan reputasi global.
M
I S I
Menjadi
produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk ban yang optimal,
dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus
meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab sosial
kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham
serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
STRENGTH
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini. Strenght ini
bersifat internal dari organisasi atau sebuah program.Kekuatan yang dimiliki
oleh PT Gajah Tunggal Tbk ini apabila dilihat dari sisi internalnya
(strength) yaitu:
§
SDM yang sangat professional
§
Kualitas produk yang handal
§
Melakukan training bagi para karyawan secara berkala
§
Penggunaan teknologi yang canggih dan modern dalam memproduksi
produk
§
Sistem manajemen yang bagus
WEAKNESS
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan
baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki
oleh organisasi.
§
Harga yang mungkin bagi beberapa konsumen terlalu mahal
§
Sistem distribusi yang masih menggunakan jasa pengiriman dari
luar
§
Kurangnya promosi lewat iklan (advertising) di televise
§
Untuk bebrapa ban yang diproduksi, masih terdapat banyak
kelemahan
OPPORTUNITY
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
§
Mempunyai hubungan yang baik dengan supplier
§
Kebutuhan konsumen akan ban yang bermodif modern makin meningkat
§
Mempunyai kepedulian terhadap lingkungan (go green)
§
Banyak pesaing lama yang meninggalkan pasar
§
Belum adanya pesaing yang kualitas produknya mengungguli ban
Gajah Tunggal
THREAT
Adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan
bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
§
Munculnya pesaing baru
§
Adanya persaingan bebas, sehingga sehingga banyak produsen ban
luar negeri masuk ke Indonesia
§
Naiknya harga BBM, sehingga mempengaruhi daya beli konsumen
§
Munculnya produk tiruan
§ Kebutuhan konsumen yang
semakin bervariatif, yang berpengaruh terhadap permintaan. Akan memakan waktu
yang cukup lama dalam memproduksi.
Strength
Faktor
nilai
bobot
rating
skor
|
Sdm
handal
4
0,22
4
0,88
|
Kualitas
produk
4
0,22
4
0,88
|
Training
4
0,22
3
0,66
|
Teknologi
yang
canggih
3
0,17
2
0,34
|
Sistem
manajemen 3
0,17 2
0,34
|
18
1 3,1
|
Weakness
Faktor
nilai
bobot
rating
skor
|
Harga
mahal
4
0,31 4
1,24
|
Distribusi
3
0,23
3
0,69
|
Kurang
promosi lewat televisi 2
0,15
3
0,45
|
Kelemahan
Produk 4 0,31 4 1,24
|
13
1,17
3,62
|
Opportunity
Faktor
nilai
bobot
rating skor
|
Supplier
4
0,25
4
1
|
Kebutuhan
konsumen meningkat
3
0,19
3
0,57
|
Peduli
terhadap
lingkungan
2
0,12
2
0,24
|
Pesaing
meninggalkan
pasar
4
0,25
4
1
|
Produk
pesaing kurang berkualitas
3
0,19
3
0,57
|
16
1
3,38
|
Threat
Faktor
nilai
bobot
rating skor
|
Pesaing
baru
4
0,28
4
1,12
|
Persaingan
bebas
3
0,21
3
0,63
|
Harga
BBM
naik
2
0,14
2
0,28
|
Muncul
produk tiruan
3
0,21
3
0,63
|
Kebutuhan
konsumen yang
banyak
2
0,14 1
0,14
|
14
0,98
2,8
|
Kwadran
Internal
Strength – weakness = 3,1
– 3,62 = -0,52/2 = -0,26
eksternal
opportunity – threat =
3,38 – 2,8 = 0,58/2 = 0,29
Kwadran
Kwadran
|
Posisi
titik
|
Luas
Matrik
|
Rangking
|
Prioritas
strategi
|
I
(S,O)
|
3,1
; 3,38
|
10,47
|
2
|
Kombinasi
|
II
(W,O)
|
3,62
; 3,38
|
12,23
|
1
|
Penciutan
|
III
(W,T)
|
3,62;
2,8
|
10,14
|
3
|
Stabilitas
|
IV
(S,T)
|
3,1
; 2,8
|
8,68
|
4
|
Growth
|
Kwadran I
Strength
|
Opportunity
|
Hubungan
|
Inisiatif
|
Sdm
handal
|
Pesaing
meninggalkan pasar
|
x
|
Peng.
Pasar
|
Kualitas
produk
|
Pesaing
meninggalkan pasar
|
xxx
|
Peng.
Produk
|
Kwadran II
Weakness
|
Opportunity
|
Hubungan
|
Inisiatif
|
Harga
mahal
|
Pesaing
meninggalkan pasar
|
xxx
|
Peng.
Pasar
|
Kwadran III
Weakness
|
Threats
|
Hubungan
|
Inisiatif
|
Harga
mahal
|
Pesaing
baru
|
xxx
|
Diversifikasi
konsentrik
|
Kwadran IV
Strength
|
Threats
|
Hubungan
|
Inisiatif
|
Sdm
handal
|
Pesaing
baru
|
xxx
|
Diversifikasi
konsentrik
|
Kualitas
produk
|
Pesaing
baru
|
xxx
|
Diversifikasi
konsentrik
|
Menurut Michael Porter ada 3 strategi generik yang digunakan
perusahaan
§
Strategi cost leadership
§
Strategi pembedaan produk (differentiation)
§
Strategi focus
Strategi yang digunakan adalah Cost Leadership
atau kepemimpinan biaya merupakan salah satu generic
strategy. Strategi ini dilakukan dengan cara
memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dengan kualitas yang relatif
sama dibandingkan dengan para pesaingnya. Untuk dapat menjalankan strategi ini,
perusahaan perlu memiliki economies
of scale lebih tinggi atau memiliki keunggulan
dalam produktivitas.
Strategi ini mempunyai dua macam strategi turunannya, yaitu
(1) produk dijual dalam rata-rata harga industri untuk meraih keuntungan yang
lebih besar dari pesaing dan (2) produk dijual dibawah rata-rata harga industri
untuk meraih market-share yang lebih luas.
Perusahaan yang menjalankan strategi ini akan dapat melayani
berbagai segmen industri atau mungkin beberapa industri. Sumber keuntungan
biaya dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti skala ekonomis, teknologi eksklusif atau akses ke bahan
baku. Produser yang low-cost sering menjual produk standar dan melakukan
penekanan pada skala eksploitasi dan memanfaatkan keunggulan biaya absolut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar