Minggu, 26 Juni 2011

barca ole ole

Arrigo Sacchi membandingkan AC Milan yang ditanganinya dulu dengan Barcelona saat ini. Menurut Sacchi, Barcelona yang ditangani Pep Guardiola lebih spektakuler dari Milan yang dulu ditanganinya.
Sempat diragukan diawal musim, Pep Guardiola membuktikan dirinya pantas menangani klub sebesar Barcelona. Hingga kini Barcelona dibawanya memimpin La Liga dengan beda enam angka dari Real Madrid dan lolos kebabak semifinal Liga Champions.
Permainan Barcelona musim ini juga dinilai oleh banyak kalangan lebih baik daripada ketika ditangani oleh Frank Rijkaard. Kehilangan Deco dan Ronaldinho tidak membuat permainan atraktif dan menghibur Barca hilang, malah makin hidup dengan kian nyetelnye Thierry Henry dan kamin ganasnya Samuel Eto’o menjebol gawang lawan.
Hilangnya nama Deco dan Ronaldinho membuat serangan Barca banyak dimotori oleh Liobel Messi. Bintang muda asal Argentina ini terbukti mampu mengemban tugas sebagai motor serangan dengan baik. Hingga kini Messi telah mengoleksi 17 gol di La Liga.
Performa Barcelona mendapat pujian dari Arrigo Sacchi. Meski secara fisik tak sekuat AC Milan yang pernah ditanganinya dulu, namun Barcelona diakuinya jauh lebih bagus dalam hal penampilan.
“Tim Barcelona saat ini benar-benar bermain sepakbola dengan sentuhan, namun mereka mampu menekan lawan mereka. Mereka bisa menutup pergerakan pemain lawan dengan cepat, menyerang dengan cepat dan bisa menangani semua aspek dalam pertandingan dengan baik,” kata Sacchi pada COM Radio.
“Saya yakin, secara teknik mereka lebih baik dari Milan saya dulu karena mereka lebih enak dilihat, namun secara fisik tim saya lebih kuat karena mereka lebih tangguh,” lanjutnya.
Apa yang ditunjukkan Barcelona musim ini menurut Sacchi juga tak lepas dari nama Pep Guardiola. Diakuinya manajemen Barcelona mmebuat keputusan yang tepat dengan memilih Guardiola sebagai pelatih menggantikan Frank Rijkaard.
“Segala hal menakjubkan yang Barcelona perlihatkan datang dari dalam manajemen, terima kasih dengan ide mempekerjakan Pep,” tegasnya.
“Sebelumnya Barca juga memiliki pelatih hebat seperti Rijkaard karena mereka juga bermain bagus saat itu. Namun saat ini pemain bintang bermain lebih sebagai tim dan permainan kolektif menjadi prioritas utama,” sambungnya.
“Musim lalu Barcelona memiliki motivasi yang berbeda. Musim ini kelihatannya setiap pemain kembali menunjukkan rasa lapar untuk menjadi juara,”

1 komentar: